Majelis Jejak Nabi (MJN) merupakan kajian rutin dari RISMA yang didalamnya membahas sirah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari awal beliau lahir sampai beliau meninggal. Kajian MJN diadakan beriringan dengan Kajian Madani secara selang-seling setiap bulannya dengan melihat jadwal pembicara. Kajian tersebut diadakan oleh Divisi Karisma sebagai divisi yang mengonsep dan mematangkan acara. Pada hari Jumat, 28 Desember 2018 ba’da isya di Ruang Utama Masjid Al-Falah acara berlangsung. Acara dimulai dengan pembacaan tilawah Al-Quran (Q.S. Al-Maidah : 1-2) beserta terjemahannya oleh perwakilan anggota RISMA. Lalu, dilanjutkan dengan sambutan Ketua RISMA, Angga Kurniawan. Pembicara MJN ini adalah Ustadz Salim A. Fillah. Beliau seorang penulis buku islami dari Yogyakarta. Namanya mulai dikenal luas setelah menerbitkan buku berjudul “Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan”. Selain seorang penulis buku, beliau merupakan penggiat Masjid Jogokariyan Yogyakarta.
Suasana acara terlihat tertib dan cukup banyak jamaah yang hadir memenuhi masjid. Jamaah yang hadir tampak bersemangat mendengarkan materi yang disampaikan oleh Ustadz Salim A. Fillah dengan mencatat pada buku catatan masing-masing. Beliau menyampaikan materi tentang “Haditsul Ifki/Berita Dusta”. Haditsul Ifki merupakan peristiwa yang terjadi tentang fitnah yang dituduhkan terhadap Aisyah Radhiyallahu ‘anha. Kisah ini bermula dari fitnah yang berasal dari mulut seorang munafik, Abdullah bin Ubay Ibnu Salul, yang menuduh bahwa Aisyah Radhiyallahu ‘anha telah berzina dengan Shafwan bin Mu’athal. Fitnah tersebut tersebar ke seantero Madinah dan terdengar hingga telinga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan perantara beberapa orang yang berperan menyebarkan fitnah. Kemudian turunlah ayat pembebasan bagi Aisyah Radhiyallahu ‘anha dan Shafwan dari tuduhan fitnah atas diri mereka. Ayat-ayat itulah yang menjadi petunjuk bagi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kebimbangannya menyikapi peristiwa ini.
Kajian MJN merupakan kajian yang diadakan atas kerja sama antara Masjid Al-Falah Surabaya dengan Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Himmah Sholihuddin, salah satu panitia acara menerangkan, “Ustadz Salim A. Fillah sering menjadi pembicara pada Kajian MJN karena beliau merupakan pengasuh dari Kajian MJN. Kajian ini hadir untuk jamaah agar umat Islam tidak gagal fokus dalam mengambil tokoh idola maupun panutan dalam kehidupan, apabila sudah gagal fokus atau salah mengambil haluan ketika mengambil sesosok qudwah, maka fatal akibatnya.” Panitia acara berharap agar jamaah yang hadir dapat mengambil faedah dari materi yang telah disampaikan pembicara. (Khai)