Pesan Rasulullah saat Wabah Melanda Suatu Negeri

Pernah inget gak, diawal tahun 2000-an ada wabah yang namanya SARS atau yang deket-deket juga pernah ada yang namanya ebola, di Afrika sana. Atau, yang kita kenal banget di buku-buku historinya Europe, ada yang namanya “Black Death” sebuah wabah yang membunuh jutaan orang.

Temen-temen tahu gak, kalau ditahun 639M, daerah Syam (Palestina, Suriah, Yordan) pernah terjangkit sebuah penyakit. Wabah penyakit seperti kusta atau lepra. Puluhan ribu orang meninggal saat itu, tak terkecuali sebagian sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam.

Saat itu, Umar bin Khattab menulis surat kepada Abu Ubaidah yang saat itu berada di Syam, memintanya agar pulang ke Madinah karena khawatir keselamatannya.

Namun, Abu Ubaidah membalas surat Khalifah Umar, yang membuatnya menangis. Beliau menjelaskan tentang keadaan orang-orang di Syam, malapetaka yang mereka alami, dan tidak mungkin bagi Beliau meninggalkan mereka dalam keadaan menderita. Disamping itu, para sahabat Nabi paham betul mandat Nabi dalam kondisi tersebut:
“Jika kalian mendengar tentang wabah (tha’un) di suatu negeri, maka janganlah kamu memasuki negeri itu. Apabila kalian berada di negeri yang terjangkit wabah itu, maka janganlah kalian keluar darinya karena hendak melarikan diri darinya.” (HR. Muslim)
.
Temen-temen takjub gak sih, Islam dan syariatnya ribuan tahun lalu lewat lisan Rasulullah sudah pernah menyampaikan apa yang harus kita lakukan ketika sebuah penyakit mewabah dalam satu daerah.

Kalau kita lihat berita-berita di media, ketika hal seperti ini terjadi, maka tindakan yang lumrah banget diambil adalah “membatasi perjalanan”, entah yang dari luar ke dalam, atau yang dari dalam ke luar. Seperti yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam.

Yang paling penting adalah, bagaimana kita terus meminta perlindungan dan ‘afiyah dari Allah agar dijauhkan dari segala wabah dan penyakit ya, temen-temen.

Reposted from @islam.bilang

chevron_left
chevron_right