Resume Kajian Adab Satnight Desember 2020: Hadits ke-18, “Takwa, Mengikutkan Kejelekan dengan Kebaikan dan Berakhlak Mulia”

الحَدِيْثُ الثَّامِنُ عَشَرَ

عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ جُنْدُبِ بنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ. وَفِي بَعْضِ النُّسَخِ: حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

Dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdirrahman Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada; iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu; dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan haditsnya itu hasan dalam sebagian naskah disebutkan bahwa hadits ini hasan shahih) [HR. Tirmidzi, no. 1987 dan Ahmad, 5:153. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan]

Dijelaskan dalam hadis ini bahwa taqwa itu hubungan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengajarkan kita berbuat baik untuk menghapus keburukan lalu yang ada hubungannya dengan diri kita sendiri, juga hubungan kita dengan sesama manusia.

Apasih taqwa itu?

Taqwa secara Bahasa adalah اتَّقَى- يَتَّقِىْ artinya mencari perlindungan. Takwa ini dilakukan dengan melaksanakan perintah dan menjauhi maksiat. Dari Ibnu Rajab Al Hambali adalah dengan mengerjakan kewajiban, meninggalkan keharaman dan perkara syubhat, juga mengerjakan perkara sunnah, dan meninggalkan yang makruh. Sehingga orang yang bertaqwa yaitu mengingat Allah dan tidak melupakan-Nya pada setiap gerakan dan diamnya kita, begitu saat berucap. Semuanya dilakukan hanya untuk meraih pahala dari Allah. Begitu pula larangan-Nya pun dijauhi karena kita ingat bahwa Allah selalu Bersama kita.

Ada 3 jenis taqwa yang dilakukan oleh orang yang beriman, yaitu :

  1. Bertakwalah Kepada Allah Dimanapun Engkau Berada
  2. Bertakwa Kepada Allah dalam Semua Kondisi
  3. Bertakwa dalam Semua Waktu

Mengikutkan Kejelekan dengan Kebaikan

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚإِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud: 114)

Belajar dari surat Hud, bahwa setiap kita melakukan keburukan maka ingatlah untuk berbuat baik. Yang mana kita harus memperbanyak mengingat Allah, memohon ampunan Nya dengan beribadah juga melakukan kebaikan.

Akhlak Mulia

Selain taqwa, ada yang Namanya akhlak mulia yang mana kedua ini saling berkaitan jadi taqwa itu tidak semata menunaikan hak Allah, tapi juga menunaikan hak sesama manusia yaitu berakhlak mulia.

Berakhlak mulia bisa dilakukan dari hal yang kecil yaitu menjaga kesopanan. Menghargai yang lebih tua. Menjaga etika dengan mempelajari adab-adab dan sebagainya.

Dalam sebuah hadis dijelaskan betapa pentingnya berakhlak mulia,

 أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abu Daud, no. 4682 dan Ibnu Majah, no. 1162. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Belajar tentang berakhlak mulia memiliki peran pada pentingnya bergaul dengan teman yang baik sebagai pengaruh kita dalam mengajak kebaikan dan memudahkan dalam melaksanakannya. Sebagaimana perintah Allah dalam melakukan kebaikan baru untuk menghapus keburukan yang lama.

Dalam sebuah hadis Rasullullah dijelaskan bahwa siapa orang yang berkuasa pada bulan Ramadhan, yaitu iman kepada Allah dan berharap pada kebaikan Allah, maka dosa-dosa yang lalu akan diampuni oleh Allah. Sama halnya yaitu berkah dari puasa Arafah yang mana dapat menghapus dosa satu tahun lalu juga yang akan datang. Kemudian, dijelaskan dalam surat Az Zumar bahwa Allah akan mengampuni dosa hamba-hambaNya dan diterima taubatnya jika ia memiliki kesungguhan untuk bertaubat kepada Allah dengan tidak mengulangi kesalahannya dan benar-benar hijrah kepada kebaikan.

So, akhi dan ukhti fillah…yuk…..kita benar-benar pergunakan waktu sebaik mungkin dengan selalu mengisi pada hal kebaikan untuk meningkatkan iman dan taqwa kita. Jangan sampai kita berputus asa untuk melakukan kebaikan, sesungguhnya syaitan itu senang mendatangi orang yang beriman untuk mengajak berbuat dosa dan tidak mau melakukan taubat

Ada 3 hal yang bisa kita pelajari dari hadis diatas yaitu: 1) Wajib bertakwa kepada Allah di mana saja kita berada. 2) Amalan kebaikan akan menghapus kejelekan. 3) Kita diperintahkan untuk berakhlak mulia terhadap sesama. Sampai jumpa dikajian selanjutnya     

chevron_left
chevron_right