Resume Kajian MADANI 29 Juni 2019: Zuhud Ala Putra Sang Singa Padang Pasir (Abdullah ibn Umar)

Penceramah : Ust. Wafi Marzuki Ammar, Lc., Ph.D.

⭕ Tentang Zuhud
✏ PENGERTIAN
Zuhud adalah berpaling dari sesuatu karena hinanya sesuatu tersebut karena sesuatu tersebut ‘syaiun zahidun’ (sesuatu yang bernilai rendah dan hina).
Hasan Al-Bashri mengatakan bahwa “zuhud di dunia adalah engkau lebih mempercayai apa yg ada di tangan Allah daripada apa yg ada di tanganmu. Keadaanmu antara ketika tertimpa musibah dan tidak adalah sama saja, sebagaimana sama saja di matamu antara orang yg memujimu dengan yang mencelamu dalam kebenaran”.
Ada seseorang yang datang kepada Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Wahai Rasulullâh! Tunjukkan kepadaku satu amalan yang jika aku mengamalkannya maka aku akan dicintai oleh Allah dan dicintai manusia.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya engkau dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya engkau dicintai manusia.” [Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Mâjah dan selainnya dengan beberapa sanad yang dihasankan oleh Imam An-Nawawi]

Agar dapat berlaku zuhud maka hendaknya seseorang banyak melakukan hal2 yg bermanfaat serta mengingat hadits2 yg menyatakan rendahnya dunia (dunia lebih hina daripada bangkai anak kambing yg cacat, dan tidak berharga meskipun hanya seberat sayap nyamuk).
-Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan melewati pasar dan berjalan melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya kecil/kuper. Sambil memegang telinganya beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa diantara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?” Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?” Orang-orang berkata, “Demi Allâh, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Demi Allah, sungguh, dunia itu lebih hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian”. (HR. Muslim no.2957)
-Dunia tidak berharga meskipun hanya seberat sayap nyamuk.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya dunia di sisi Allâh sebanding dengan sayap nyamuk, maka Dia tidak memberi minum sedikit pun darinya kepada orang kafir”. (HR. At-Tirmidzi, no. 2320)

✏ Zuhud terfokuskan pada 3 perkara :

  1. Apa yg ada di sisi Allah lebih dia percayai daripada apa yang ada di tangannya sendiri karena ia yakin terhadap kekuasan Allah.
  2. Apabila tertimpa musibah (kehilangan harta, kematian keluarga, dll), ia lebih mengharapkan pahala karenanya daripada mengharapkan kembalinya harta atau anaknya tersebut.
  3. Baginya orang yg memuji atau mencelanya ketika ia melakukan kebenaran adalah sama saja. Hal itu menunjukkan bahwa kedudukan makhluk di hatinya adalah rendah dan hatinya dipenuhi dg rasa cinta kpd kebenaran. Sedangkan seseorang yg menyukai pujian adalah orang yg menganggap dunia itu besar, sehingga mendorongnya u/ meninggalkan kebenaran karena khawatir dicela atau dijauhi oleh manusia.

⭕ Abdullah ibn Umar
Abdullah bin Umar adalah anak dari Umar bin Khattab. Salah seorang sahabat yg terkemuka dalam bidang ilmu dan amal. Ia masuk islam saat masih kecil dan ikut hijrah ke Madinah bersama ayahnya.
Pada usia 13th ia ingin ikut ayahnya dlm Perang Badar, namun Rasulullah menolaknya. Tidak patah semangat, usia 14th ia ingin ikut dalam Perang Uhud, namun Rasulullah menolaknya. Terus mencoba, dan pada umur 15th perang pertama yg diikutinya dan dibolehkan ikut oleh Rasulullah yaitu Perang Khandaq.
✏ Salah satu periwayat hadits terbanyak dan kehati-hatiannya dalam menyampaikan hadits
Abdullah bin Umar termasuk 1 dari 6 sahabat yg paling banyak meriwayatkan hadits yaitu sebanyak 2.360 hadits. Ia bersikap sangat hati2 dg tidak akan mengurangi atau menambah kalimat yg disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan ia juga termasuk 1 dari 4 sahabat2 muda yang memiliki ilmu sangat banyak (ibadillah).
✏ Mimpi Abdullah bin Umar
Pada suatu malam, Abdullah bin umar bermimpi berjumpa dg 2 malaikat dg memegang kedua tangannya lalu membawanya ke neraka jahannam. Ia ketakutan karena scr langsung menyaksikan siksa luar biasa dan berkata “Aku berlindung kpd Allah dari siksa api neraka”. Dijawab oleh malaikat lain “Kau belum terjaga dari api neraka”. Pagi harinya, ia menangis dan pergi menceritakan pada saudara perempuannya yg juga istri Rasulullah yaitu Hafshah binti Umar, lalu Hafshah menyampaikan pada Rasulullah, dan seketika itu Rasulullah bersabda “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bin Umar kalau dia mau melakukan shalat malam”. Sejak saat itu ia tidak pernah meninggalkan shalat malam sampai akhir hayatnya. Bahkan menghabiskan malamnya untuk shalat dan menangis di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala serta berdoa agar diselamatkan dari api neraka.
✏ Ibadah dan Kemurahan Hati Abdullah bin Umar
Abdullah bin Umar adalah pemuda teladan yg tekun beribadah dan senang mendekatkan diri kpd Allah. Beliau wudhu untuk setiap shalat dan membaca Al-qur’an di antara keduanya.
Pada suatu hari, Abdullah bin Umar menerima uang sebanyak 4000 dirham dan sehelai baju dingin. Lalu pada hari berikutnya ia berhutang makanan di pasar untuk hewan tunggangannya. Ayub tau bahwa Abdullah telah menerima uang, tapi ia kebingungan kenapa Abdullah sampai menghutang. Ditanyakanlah kpd Abdullah, dan ia menjawab bahwa ia berhutang karna setelah mendapat uang 4000 dirham tsb langsung habis untuk dibagi-bagikan dan baju dinginnya juga diberikan kpd orang miskin. Ayub bin Ma’il juga berkata bahwa Abdullah bin Umar jarang sekali makan seorang diri, karena pasti disertai anak-anak yatim dan fakir miskin. MasyaaAllah betapa mulia dan dermawannya beliau.
⭕ Aplikasi atau Kiat-kiat agar menjadi seperti Abdullah bin Umar :

  1. Senantiasa berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar kita senantiasa dimudahkan dalam mengerjakan amal ibadah.
  2. Senantiasa berkumpul dengan teman-teman yg shalih
  3. Pentingkan perkara-perkara yg lebih utama(perkara primer).
  4. Senantiasa mengupgrade ilmu dan iman.
chevron_left
chevron_right