Singa muda karena ketegasannya. Julukan tersebut diprakarsai oleh rekan-rekannya di Makkah. Karena perawakan tinggi, cerdas, ramah, dan penampilannya menyenangkan. Beliau lahir tahun 595 M meninggal 674 M di Madinah dan memasuki fase hijrah.
Sa’ad berasal dari Bani Zuhrah Suku Quraisy dan secara tidak langsung memiliki kekerabatan dengan Rasul. Sehingga beliau sering disebut Sa’ad of Zuhrah untuk membedakan dengan Sa’ad-Sa’ad lainnya.
Proses keislaman saad didatangi oleh Abu Bakar yang dikenal sangat ramah. Ia mengajak Sa’ad menemui Rasul SAW di sebuah perbukitan dekat Makkah. Pertemuan itu mengesankan Sa’ad yang saat itu baru berusia 20 tahun.. Ia pun segera menerima undangan Nabi Muhammad SAW untuk menjadi salah satu penganut ajaran Islam. Sa’ad kemudian menjadi salah satu sahabat yang pertama masuk Islam. Sa’ad termasuk salah satu sahabat yang pertama masuk Islam.
Sa’ad adalah seorang kesatria Muslim yang paling berani. Ia mempunyai dua kekuatan yang sangat ampuh: panah dan doanya. Jika ia memanah, pasti tepat sasaran. Jika ia berdoa, akan dikabulkan-Nya. Hal ini tak lepas dari doa Rasulullah untuk Sa’ad. Suatu hari Rasulullah menyaksikan sesuatu dari Sa’ad yang menyenangkan dan berkenan mendoakan sahabat itu, Ya Allah, tepatkanlah bidikan panahnya dan kabulkanlah doanya..!
Pada tahun 633-644, Saad pernah menjadi gubernur di dua tempat. Banyak keistimewaan dari Saad. Salah satunya adalah jiwa tauhid yang terpatri dalam dirinya. Padahal beliau hidup dimasa jahiliyah. Terbukti dengan tidak terpengaruhnya dengan kaum Makkah yang menyembah berhala.
Keislaman Saad pernah mendapat tantangan keras sampai ibunya mogok makan. Tapi Saad tetap berpegang teguh pada keyakinanya. Meski ia memiliki kecintaaan luar biasa pada sang ibu, tetapi kecintaannya pada Allah SWT dan Rasulullah SAW jauh lebih besar lagi.
Ketika kita menyerahkan urusan kita kepada Allah SWT maka Allah akan mencukupkannya. Karena keyakinan Saad yang luar biasa. Allah gerakkan hati ibunya untuk kembali mau makan.
“Dan sesiapa yang bertakwa kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya), niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkannya),,….” (Surah At Talaq Ayat 2)
Beberapa redaksi Al Quran yang membahas ketauhidan antara lain
- Surat 7 ayat 59 Nabi Nuh
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya”. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).
- Ayat 65 Nabi Hud Kaum Aad
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?”
- Ayat 73 Nabi Sholeh Kaum Samud
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih”.
- Ayat 85 Nabi Syuaib Kaum Madyan
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman”.
Saad sangat memegang tauhid dan inilah ibrah yang dapat kita ambil dari beliau. Di sisi lain kita bisa melihat Surat Anbiya sebagai berikut:
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah Aku”. (QS. 21:25)