SURABAYA – Talkshow Inspiratif “Muda Berkaya” digelar dalam rangkaian acara Islamic Fest oleh Syakaa Organizer di JX International Exhibition pada Sabtu (9/2). Talkshow tersebut mengundang Hamas Syahid dan dr. Gamal Albinsaid sebagai narasumber. Penghargaan yang dimiliki Hamas Syahid yakni ia pernah menjadi nominasi Best Islamic Actor dalam film “Ketika Mas Gagah Pergi” tahun 2016, sedangkan prestasi yang pernah diraih dr. Gamal Albinsaid yakni sewaktu kuliah ia meraih 12 penghargaan ilmiah dari berbagai Universitas tanah air, selain itu juga pernah meraih penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur Prize 2014 yang diselenggarakan oleh Cambridge University Inggris dan Unilever. Keduanya masih muda dan menginspirasi banyak anak muda lainnya.
Narasumber pertama adalah Hamas Syahid, seorang aktor yang saat ini menjalani syuting sebagai Rayyan dalam sinetron “Kun Fayakun”. Selain pemain sinetron, ia juga pemain film. Film-film yang pernah diperankan antara lain “Tausyiah Cinta”, “Ketika Mas Gagah Pergi”, “Duka Sedalam Cinta”, dan “212 The Power of Love”. Banyak orang ingin bekerja sebagai public figure, namun perjalanan yang dilalui tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Ada banyak hal yang harus dikorbankan seperti waktu, tenaga, dll. “Bekerja di dunia hiburan tidak mudah, jadwal syuting saya pukul 13.00 s.d. 08.00. Bisa dibayangkan, banyak waktu yang saya habiskan di lokasi syuting. Terkadang saat break syuting, saya sempatkan untuk memperbanyak hafalan Al-Quran yaitu dengan murojaah atau tilawah,” terang Hamas Syahid. Sejak umur enam tahun, Hamas sudah bisa menghafal juz ammah.
Tantangan dakwah yang dihadapi oleh Hamas adalah harta, tahta, dan wanita. Godaan terbesar bekerja di dunia hiburan bagi Hamas yaitu lawan mainnya. Hamas mengungkapkan, “Terkadang lawan main saya memakai pakaian yang terbuka dan saya harus menundukkan pandangan dengan cara kembali pada Al-Quran mengingat ayat-ayatnya.” Pria kelahiran Bengkulu ini juga kerapkali menyeleksi peran dengan memberi aturan. Jika tidak sesuai dengan idealismenya, ia akan menolak. Aturan tersebut yakni tidak diizinkan mentato, tidak bersentuhan dengan lawan jenis atau yang bukan mahram, dll. Peran Ummi sangatlah berarti bagi Hamas karena telah mengajarkan untuk cinta Al-Quran dan Rasulullah. “Pesan Ummi yang selalu saya ingat yaitu kamu boleh melakukan apapun tapi ingat apakah Allah ridho dengan apa yang kamu lakukan. Pikirkan terlebih dahulu apa yang akan kamu lakukan,” terang Hamas Syahid.
Narasumber kedua adalah dr. Gamal Albinsaid, seorang dokter juga inovator kesehatan, wirausahawan sosial, dan CEO Indonesia Medika. Ia menggagas berdirinya Klinik Asuransi Sampah (Garbage Clinical Insurance) bagi masyarakat yang kurang mampu. Saat talkshow, dr. Gamal mengutarakan lima hal untuk memulai usaha, yaitu sumber daya (modal), networking (jaringan) yang mana harus berpikir secara global (global mind), research & development (penelitian & pengembangan), packaging (pengemasan ide), serta kepemimpinan & kewirausahaan yang mana harus memiliki tim berbeda pemikiran. Memulai suatu hal yang besar tidaklah mudah, untuk mencapainya butuh waktu seperti pepatah ‘Great Thing Take Times’.
Pria kelahiran Malang itu menuturkan, “Ide merupakan hal yang penting dalam berwirausaha, tapi realisasinya yang mahal. Tantangan kita ya merealisasikan ide tersebut. Banyak dari kita yang terlalu fokus pada ide saja namun pada akhirnya malah tidak terealisasi. Mulai sekarang start what you think!” Dalam berwirausaha inovasi sangatlah dibutuhkan, selain itu tim juga tidak kalah pentingnya. Untuk mengembangkan tim yang berbeda karakternya satu sama lain bisa melalui pendekatan dengan sering kumpul dan sharing bersama agar muncul respect dari tim. “Jalan kepemimpinan adalah jalan penderitaan. Pemimpin harus mau menderita. Jangan hanya memikirkan keinginan receh (uang, kedudukan, dll) tapi pikirkan keinginan yang lebih tinggi (pengabdian, motivasi, dll). Jangan takut dengan kegagalan!” ucap dr. Gamal Albinsaid saat menutup perbincangannya dalam Talkshow Inspiratif “Muda Berkarya”. (Khai/Ai)